Siapa yang tidak mengenal Ayub...? Semua orang yang mengaku Kristen pasti mengenal Ayub.
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub 1:1)
Seorang yang saleh dan jujur, Ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan...wow suatu manusia yang pasti akan sangat disayang oleh Allah.
Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka. Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. (Ayub 1 : 4 - 5 )
Ayub juga sangat takut apabila ada dari keluarganya yang berdosa terhadap Allah. Kenapa seorang yang sangat jujur dan takut akan Allah malah diberi ijin untuk di cobai...?
Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. (Ayub 1: 12)
Klo kita baca dari kitab Ayub 1: 14 - 19, kita dapat membaca disana bahwa hanya dalam jangka waktu 1 hari semua yang di punyai oleh Ayub langsung hilang. Ternaknya di rampok dan lenyap, Unta - untunya pun di rampas, dan yang paling menyedihkan adalah anak - anaknya pun langsung meninggal pada hari yang sama. (Beberapa teman saya akan menyebut itu adalah hari yang sial).
Apabila itu kita.......yang terjadi pada kita, apa yang kita perbuat.......?
Mungkin akan banyak dari kita yang akan menjadi stress atau malah gila (klo saya pasti yang ini hehehehe........) atau ada juga yang ekstrim yang langsung menyalahkan orang - orang disekitarnya atau bahkan menyalahkan Tuhan sendiri.
Tapi apa yang di perbuat Ayub saat semua kemalangan terjadi dalam 1 hari pada dirinya..?
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. (Ayub 1 : 20 - 22)
Apakah kita dapat mencontoh seorang Ayub..? Yang sangat yakin akan Imannya dan sangat takut pada Allah. Apa yang akan kita lakukan saat kita mendapatkan suatu cobaan yang diijinkan oleh Tuhan kepada kita.....? Apakah kita akan complain, mengeluh, menyalahkan (orang lain atau diri sendiri) atau kita ikut teladan Ayub yang melihat masalah dari sisi Allah, yaitu ada hal yang Tuhan ingin kita belajar dari masalah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar